Pengertian Pemberdayaan Masyarakat

Pengertian Pemberdayaan Masyarakat

Baca Cepat  tampilkan 

Pemberdayaan masyarakat adalah suatu upaya atau proses untuk menumbuhkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat dalam mengenali, mengatasi, memelihara, melindungi, dan meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri.

 

Pemberdayaan masyarakat adalah upaya fasilitas yang bersifat non instruktif guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat agar mampu mengidentifikasi masalah, merencanakan, dan melakukan pemecahannya dengan memanfaatkan potensi setempat dan fasilitas yang ada, baik dari instansi lintas sektoral maupun LSM dan tokoh masyarakat.


Di bidang kesehatan, pemberdayaan masyarakat adalah suatu upaya atau proses untuk menumbuhkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat dalam memelihara, dan meningkatkan kesehatan.


Pengertian Pemberdayaan Masyarakat Menurut Para Ahli

Berikut ini terdapat beberapa pengertian pemberdayaan masyarakat menurut para ahli, terdiri atas:


  1. Menurut Robinson (1994)

Menjelaskan bahwa pemberdayaan adalah suatu proses pribadi dan sosial; suatu pembebasan kemampuan pribadi, kompetensi, kreatifitas dan kebebasan bertindak.


  1. Menurut Payne (1997)

Menjelaskan bahwa pemberdayaan pada hakekatnya bertujuan untuk membantu klien mendapatkan daya, kekuatan dan kemampuan untuk mengambil keputusan dan tindakan yang akan dilakukan dan berhubungan dengan diri klien tersebut, termasuk mengurangi kendala pribadi dan sosial dalam melakukan tindakan. Orang-orang yang telah mencapai tujuan kolektif diberdayakan melalui kemandiriannya, bahkan merupakan “keharusan” untuk lebih diberdayakan melalui usaha mereka sendiri dan akumulasi pengetahuan, ketrampilan serta sumber lainnya dalam rangka mencapai tujuan tanpa tergantung pada pertolongan dari hubungan eksternal.


Ciri-Ciri Pemberdayaan Masyarakat

Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri pemberdayaan masyarakat, terdiri atas:

  • Community leader: petugas kesehatan melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat atau pemimpin terlebih dahulu. Misalnya Camat, lurah, kepala adat, ustad, dan sebagainya.
  • Community organization: organisasi seperti PKK, karang taruna, majlis taklim,dan lainnnya merupakan potensi yang dapat dijadikan mitra kerja dalam upaya pemberdayaan masyarakat.
  • Community Fund: Dana sehat atau Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) yang dikembangkan dengan prinsip gotong royong sebagai salah satu prinsip pemberdayaan masyarakat.
  • Community material : setiap daerah memiliki potensi tersendiri yang dapat digunakan untuk memfasilitasi pelayanan kesehatan. Misalnya, desa dekat kali pengahsil pasir memiliki potensi untuk melakukan pengerasan jalan untuk memudahkan akses ke puskesmas.
  • Community knowledge: pemberdayaan bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan berbagai penyuluhan kesehatan yang menggunakan pendekatan community based health education.
  • Community technology: teknologi sederhana di komunitas dapat digunakan untuk pengembangan program kesehatan misalnya penyaringan air dengan pasir atau arang.

Tujuan Pemberdayaan Masyarakat

Menurut Mardikanto “2014:202”, terdapat enam tujuan pemberdayaan masyarakat yaitu:

  1. Perbaikan Kelembagaan “Better Institution”
    Dengan perbaikan kegiatan/tindakan yang dilakukan, diharapkan akan memperbaiki kelembagaan, termasuk pengembangan jejaring kemintraan usaha.
  2. Perbaikan Usaha “Better Business”
    Perbaikan pendidikan “semangat belajar”, perbaikan aksesibisnislitas, kegiatan dan perbaikan kelembagaan, diharapkan akan memperbaiki bisnis yang dilakukan.
  3. Perbaikan Pendapatan “Better Income”
    Dengan terjadinya perbaikan bisnis yang dilakukan, diharapkan akan dapat memperbaiki pendapatan yang diperolehnya, termasuk pendapatan keluarga dan masyarakat.
  4. Perbaikan Lingkungan “Better Environment”
    Perbaikan pendapatan diharapkan dapat memperbaiki lingkungan “fisik dan sosial” karena kerusakan lingkungan seringkali disebabkan oleh kemiskinan atau pendapatan yang terbatas.
  5. Perbaikan Kehidupan “Better Living”
    Tingkat pendapatan dan keadaan lingkungan yang membaik, diharapkan dapat memperbaiki keadaan kehidupan setiap keluarga dan masyarakat.
  6. Perbaikan Masyarakat “Better Community”
    Kehidupan yang lebih baik yang didukung oleh lingkungan “fisik dan sosial” yang lebih baik, diharapkan akan terwujud ke kehidupan masyarakat yang lebih baik pula.

Prinsip Pemberdayaan Masyarakat

Terdapat empat prinsip yang sering digunakan untuk suksesnya program pemberdayaan yaitu prinsip kesetaraan, pasrtisipasi, keswadayaan atau kemandirian dan berkelanjutan “Najiati dkk, 2005:54”, adapun penjelasan terhadap prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat tersebut ialah sebagai berikut:


  • Prinsip Kesetaraan

Prinsip utama yang harus dipegang dalam proses pemberdayaan masyarakat ialah adanya kesetaraan atau kesejajaran kedudukan antara masyarakat dengan lembaga yang melakukan program-program pemberdayaan masyarakat, baik laki-laki maupun perempuan. Dinamika yang dibangun ialah hubungan kesetaraan dengan mengembangkan mekanisme berbagai pengetahuan, pengalaman, serta keahlian satu sama lain. Masing-masing saling mengakui kelebihan dan kekurangan, sehingga terjadi proses saling belajar.


  • Partisipasi

Program pemberdayaan yang dapat menstimulasi kemandirian masyarakat ialah program yang sifatnya partisipatif, direncanakan, dilaksanakan, diawasi dan dievaluasi oleh masyarakat. Namun untuk sampai pada tingkat tersebut perlu waktu dan proses pendampingan yang melibatkan pendamping yang berkomitmen tinggi terhadap pemberdayaan masyarakat.


  • Keswadayaan Atau Kemandirian

Prinsip keswadayaan ialah menghargai dan mengedepankan kemampuan masyarakat dari pada bantuan pihak lain. Konsep ini tidak memandang orang miskin sebagai objek yang tidak berkemampuan “the have not”, melainkan sebagai subjek yang memiliki kemampuan sedikit “the have little”.


Mereka memiliki kemampuan untuk menabung pengetahuan yang mendalam tentang kendala-kendala usahanya, mengetahui kondisi lingkungannya, memiliki tenaga kerja dan kemauan serta memiliki norma-norma bermasyarakat yang sudah lama dipatuhi. Semua itu harus digali dan dijadikan modal dasar bagi proses pemberdayaan. Bantuan dari orang lain yang bersifat materiil harus dipandang sebagai penunjang sehingga pemberian bantuan tidak justru melemahkan tingkat keswadayaannya.


  • Berkelanjutan

Program pemberdayaan perlu dirancang untuk berkelanjutan, sekalipun pada awalnya peran pendamping lebih dominan dibanding masyarakat sendiri. Tapi secara perlahan dan pasti, peran pendamping akan makin berkurang, bahkan akhirnya dihapus, karena masyarakat sudah mampu mengelola kegiatannya sendiri.


Tahapan Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan masyarakat memiliki tujuh tahapan atau langkah yang dilakukan sebagai berikut “Soekanto, 1987:63”.

  1. Tahap Persiapan
    Pada tahapan ini ada dua tahapan yang harus dikerjakan yaitu pertama, penyimpangan petugas yaitu tenaga pemberdayaan masyarakat yang bisa dilakukan oleh community woker dan kedua penyiapan lapangan yang pada dasarnya diusahakan dilakukan secara non-direktif.
  2. Tahapan Pengkajian “Assessment”
    Pada tahapan ini yaitu proses pengkajian dapat dilakukan secara individual melalui kelompok-kelompok dalam masyarakat. Dalam hal ini petugas harus berusaha mengidentifikasi masalah kebutuhan yang dirasakan “feel needs” dan juga sumber daya yang dimiliki klien.
  3. Tahap Perencanaan Alternatif Program Atau Kegiatan
    Pada tahapan ini petugas sebagai agen perubahan “exchange agent” secara partisipatif mencoba melibatkan warga untuk berfikir tentang masalah yang mereka hadapi dan bagaimana cara mengatasinya. Dalam konteks ini masyarakat diharapkan dapat memikirkan beberapa alternatif program dan kegiatan yang dapat dilakukan.
  4. Tahap Pemfomalisasi Rencana Aksi
    Pada tahapan ini agen perubahan membantu masing-masing kelompok untuk merumuskan dan menentukan program dan kegiatan apa yang mereka akan lakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada. Di samping itu juga petugas membantu memformalisasikan gagasan mereka ke dalam bentuk tertulis terutama bila ada kaitannya dengan pembuatan proposal kepada penyandang dana.
  5. Tahap Pelaksanaan “Implemantasi” Program Atau Kegiatan
    Dalam upaya pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat peran masyarakat sebagai kader diharapkan dapat menjaga keberlangsungan program yang telah dikembangkan. Kerja sama antar petugas dan masyarakat merupakan hal penting dalam tahapan ini karena terkadang sesuatu yang sudah direncanakan dengan baik melenceng saat dilapangan.
  6. Tahap Evaluasi
    Eveluasi sebagai proses pengawasan dari warga dan petugas program pemberdayaan masyarakat yang sedang berjalan sebainya dilakukan dengan melibatkan warga. Dengan keterlibatan warga tersebut diharapkan dalam jangka waktu pendek biasanya membentuk suatu sistem komunitas untuk pengawasan secara internal dan untuk jangka panjang dapat membangun komunikasi masyarakat yang lebih mendirikan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.
  7. Tahap Terminasi
    Tahap terminasi merupakan tahapan pemutusan hubungan secara formal dengan komunitas sasaran dalam tahap ini diharapkan proyek harus segera berhenti.

Proses Pemberdayaan Masyarakat

Berikut ini terdapat beebrapa proses permberdayaan masyarakat, terdiri atas:

  • Proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau mengalihkan sebagian kekuatan, kekuasaan atau kemampuan kepada masyarakat agar individu lebih berdaya.
  • Proses pemberdayaan yang menekankan pada proses menstimulasi, mendorong atau memotivasi individu agar mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan apayang menjadi pilihan hidupnya melalui proses dialog.

Indikator Hasil pemberdayaan Masyarakat

Untuk mengukur keberhasilan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan masyarakat, dapat menggunakan indikator sebagai berikut :


  1. Input
  • Sumber daya manusia, yakni tokoh atau pemimpin masyarakat baik tokoh formal maupun informal
  • Besarnya dana yang digunakan, baik dana yang berasal dari kontribusi masyarakat setempat maupun dana yang diperoleh dari bantuan di luar masyarakat tersebut.
  • Bahan-bahan, alat-alat atau materi lain yang digunakan untuk menyokong kegiatan pemberdayaan masyarakat tersebut.

  1. Proses
  • Jumlah penyuluhan kesehatan dilaksanakan
  • Frekuensi dan jenis pelatihan dilaksanakan
  • Jumlah tokoh masyarakat atau kader kesehatan yang dilatih sebagai motivator
  • Pertemuan- pertemuan masyarakat dalam rangka perencanaan dan pengambilan keputusan

  1. Output
  • Jumlah dan jenis UKBM (upaya kesehatan yang bersumber daya masyarakat), missal : Posyandu, Polindes, Pos Obat Desa, dana Sehat, dan sebagainya.
  • Jumlah orang atau anggota masyarakat yang telah meningkat pengetahuan dan perilakunya tentang kesehatan.
  • Jumlah anggota keluarga yang mempunyai usaha untuk meningkatkan pendapatan keluarga
  • Meningkatkan fasilitas-fasilitas umum di masyarakat

  1. Outcome
  • Menurunnya angka kesakitan dalam masyarakat
  • Menurunnya angka kematian umum dalam masyarakat
  • Menurunnya angka kelahiran dalam masyarakat
  • Meningkatnya status gizi anak balita dalam masyarakat

Contoh Pemberdayaan Masyarakat

Berikut ini terdapat beberapa contoh pemberdayaan masyarakat, terdiri atas:


  1. Pendidikan

Contoh penguatan masyarakat yang telah terjadi di Indonesia dalam bidang pendidikan, misalnya, berdirinya Kampung Inggris di Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Desa ini sebenarnya adalah sebuah desa yang biasanya pada awal pendiriannya, tidak bisa berbahasa Inggris sama sekali, yang berkembang di sana.


Selama perjalanannya, nama Kampung English diciptakan oleh Mr. Kalen. Sebagai pendiri dan pelopor kursus di Desa Inggris. Bapak Kalen, yang mendirikan BEC (Besic Ingglish Crose), memperkuat masyarakat di desa dengan melatih para tawanan perangnya untuk memfasilitasi pendidikan gratis.


Hingga akhirnya keadaan keberadaan desa Inggris ini menjadi tempat dukungan masyarakat di seluruh Nusatara untuk belajar di Pare. Baik orang yang ingin mencari pekerjaan, orang yang ingin melanjutkan pendidikan, dan sebagainya.


  1. Ekonomi

Contoh lain penguatan masyarakat di bidang ekonomi juga telah berhasil dilaksanakan di wilayah desa. Terutama di daerah Magelang. Wilayah ini terletak di Jawa Tengah dan memiliki sistem pemberdayaan masyarakat yang mengajarkan masyarakat bagaimana mengelola blog dan menulis konten yang berkualitas.


Pelopor atau pendiri Kampung Blogger adalah Sumbodo Malik, salah satu alumni universitas paling terkenal di Jakarta. Dia bekerja dengan rajin untuk komunitas dengan mencetak hasil Google Adsen, penjualan online, dan banyak lagi.


Tujuannya adalah untuk meningkatkan ekonomi dan pendapatan masyarakat di sana. Langkah memperkuat masyarakat, terutama di bidang ekonomi, dianggap berhasil di Indonesia, dengan banyak orang berdatangan untuk mendapatkan penghasilan dolar.


  1. Wisata

Contoh lain dari penguatan komunitas pariwisata tersebar luas di Indonesia. Salah satunya adalah berdirinya Desa Penuh Warna di Malang, Jawa Timur. Desa ini sangat terkenal dengan ciri khasnya sehingga merupakan tempat paling indah untuk selfie.


Kegiatan pemberdayaan masyarakat di daerah ini lebih didasarkan pada lingkungan pedesaan yang dulu di daerah kumuh. Pemerintah setempat secara aktif bekerja dengan Avitex Paint Paints untuk menciptakan kondisi dan keindahan seolah-olah rumah-rumah itu dibingkai.


Pada akhirnya, desa yang penuh warna telah menjadi salah satu desa paling sukses dalam mempromosikan kreativitas warga dan menghasilkan pendapatan tambahan melalui pengembangan ide-ide seperti penjualan, penjualan dan banyak lagi.


  1. Sistem Pengetahuan

Perkembangan dalam globalisasi tidak lagi terbatas pada saat ini. Memahami globalisasi identik dengan masyarakat yang berkembang pesat. Kondisi ini mendorong orang-orang yang salah di Indonesia, khususnya masyarakat Purbolinggo, untuk mendirikan sistem pengetahuan untuk meningkatkan pendapatan melalui pembentukan “Pemasar Kampung”.


Desa Marketer adalah salah satu nama desa di Purbolinggo. Melalui penjualan online, desa ini telah berhasil mencapai salah satu kekuatan masyarakat yang memiliki nilai untuk penjualan online. Pelopor dalam mendirikan desa itu sendiri adalah lulusan STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara).


  1. Agama

Agama juga telah menjadi keharusan penting untuk memperkuat masyarakat. Dalam hal ini, banyak pondok pesantren dijalankan di Indonesia. Sistem pendidikan mampu bertahan dan menjadi setia kepada orang-orang Muslim.


  1. Kesehatan

Contoh lain penguatan masyarakat di sektor kesehatan juga dilakukan oleh salah satu pendiri Bank Sampah. Sampah, yang merupakan masalah utama di Indonesia, dapat ditukar dengan perawatan gratis untuk penduduk.


Secara tidak langsung, pemberdayaan komunitas ini dianggap berhasil, karena dipandang baik oleh banyak orang. Pendiri Pemberdayaan Kesehatan melalui transfer Funsgi ke kesehatan adalah alumni Universitas Brawijaya.
Pertanian.


Indonesia sebagai negara agraris memiliki beberapa keunggulan di bidang pertanian. Keuntungan ini kemudian dicapai dengan memperkuat komunitas. Contohnya adalah keberadaan tanaman hidroponik, yang dilakukan oleh salah satu organisasi “Petani Muda”. Organisasi ini memberikan solusi ke daerah perkotaan untuk terus menghasilkan tanaman berkualitas tinggi.


  1. Budaya

Contoh penguatan masyarakat di bidang sosial dan budaya, yang juga dilakukan oleh berbagai pihak. Baik secara individu atau dalam kelompok sosial. Sebagai contoh, Tari Jerami di daerah Jawa Timur terletak di kota Surabaya.


Demikianlah pembahasan mengenai Pemberdayaan Masyarakat – Pengertian Menurut Para Ahli, Ciri, Tujuan, Prinsip, Tahapan, Proses dan Contoh semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂


Baca Juga Artikel Lainnya:

  1. Pengertian Masyarakat Madani Menurut Para Ahli
  2. Tujuan UMKM : Jenis, Ciri, Kriteria, Karakteristik dan Pengertian
  3. Pendidikan Non Formal – Pengertian, Manfaat, Konsep, Pentingnya Dan Contohnya
  4. Pengertian Landasan Yuridis Pendidikan
  5. Otonomi Daerah Adalah