Kelapa adalah

Kelapa adalah – Pengertian, Komponen, Ciri, Manfaat, Proses & Jenis Produk – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Kelapa yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian, komponen, ciri, manfaat, proses dan jenis produk, untuk lebih memahami dan mengerti simak ulasan dibawah ini.

Kelapa adalah

Pengertian Kelapa

Kelapa (Cocos nucifera L.) termasuk dalam genus Cocos dan dapat tumbuh dengan mudah di daerah tropis. Tanaman kelapa banyak ditemukan di daerah pantai karena memerlukan kelembaban yang tinggi. Buah kelapa berbentuk bulat panjang dengan ukuran kurang lebih sebesar kepala manusia. Komposisi buah kelapa terdiri dari sabut 33 persen, tempurung 12 persen, daging buah 28 persen dan air 25 persen.


Kelapa (Cocos nucifera) termasuk jenis tanaman palma yang mempunyai buah berukuran cukup besar. Batang pohon kelapa umumnya berdiri tegak dan tidak bercabang, dan dapat mencapai 10 – 14 meter lebih. Daunnya berpelepah, panjangnya dapat mencapai 3 – 4 meter lebih dengan sirip-sirip lidi yang menopang tiap helaian.


Buahnya terbungkus dengan serabut dan batok yang cukup kuat sehingga untuk memperoleh buah kelapa harus dikuliti terlebih dahulu. Kelapa yang sudah besar dan subur dapat menghasilkan 2 – 10 buah kelapa setiap tangkainya. Kelapa diperkirakan dapat ditemukan di lebih dari 80 negara. Indonesia merupakan negara agraris yang menempati posisi ketiga setelah Filipina dan India, sebagai penghasil kelapa terbesar di dunia.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : “SDGs ( Sustainable Development Goals )” Pengertian & ( Tujuan – Target – Perbedaan )


Tanaman kelapa termasuk famili Palmae. Spesies kelapa menjadi tiga varietas yaitu typical Nar., nana Griff. dan aurantica Liy. Di Indonesia varietas typical Nar. dan aurantica Liy. Dikenal dengan nama kelapa dalam, sedangkan varietas nana Griff. dikenal dengan nama kelapa genjah. Kelapa dalam umumnya memiliki umur panjang (60 – 80 tahun), dan lambat berbuah (baru berbuah pada umur 6 – 10 tahun), sedangkan kelapa genjah umurnya lebih pendek (30 – 40 tahun), tetapi lebih cepat berbuah (berbuah pada umur 3 – 4 tahun).


Rata-rata ukuran buah kelapa dalam (varietas typical Nar.) lebih besar daripada ukuran buah kelapa genjah (varietas nana Griff.) dan daging buah kelapa dalam umumnya lebih tebal. Daging buah kelapa mempunyai komposisi yang berbeda pada berbagai tingkat kematangan.


Komponen Gizi Kelapa

Buah kelapa berbentuk bulat yang terdiri dari 35 % sabut (eksokarp dan mesokarp), 12 % tempurung (endokarp), 28 % daging buah ( endosperm), dan 25 % air. Buah kelapa yang sudah tua mengandung kalori yang tinggi, sebesar 359 kal per 100 gram; daging kelapa setengah tua mengandung kalori 180 kal per 100 gram.


Berikut komposisi   buah   dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Komposisi Buah Kelapa

Komponen Jumlah Berat (%)
SabutTempurung

Daging Buah

Air buah

25 – 3212 – 13,1

28 – 34,9

19,2 – 25

Sumber : Palungkung (2004)


Kelapa segar mengandung 30-50% minyak, bila dikeringkan menjadi kopra kadar lemaknya mencapai 63-65%. Kadar minyak sangat dipengaruhi oleh tingkat ketuaan buah, semakin tua buah semakin tinggi kadar minyaknya. Buah kelapa yang sudah tua atau matang umumnya dipanen pada umur 11–12 bulan. Oleh karena itu buah kelapa yang sesuai  untuk diolah menjadi minyak kelapa murni harus berumur 12 bulan. Komposisi kimia daging buah kelapa ditentukan oleh umur buah kelapa pada berbagai tingkat kematangan dapat  dilihat pada Tabel 2.


Tabel 2. Komposisi Kimia Daging Buah Kelapa pada Berbagai Tingkat Kematangan

Analisis Kimia Buah
Mudah                     Setengah Tua            Tua
Kalori (Kal) 68,0 180,0 359,0
Protein (g) 1,0 4,0 3,4
Lemak (g) 0,9 13,0 34,7
Karbohidrat (g) 14,0 10,0 14,0
Kalsium (mg) 17,0 8,0 21,0
Fosfor (mg) 30,0 35,0 21,0
Besi (mg) 1,0 1,3 2,0
Vitamin A (IU) 0,0 10,0 0,0
Thiamin (mg) 0,0 0,5 0,1
Asam Askorbat (mg) 4,0 4,0 2,0
Air (g) 83,3 70,0 46,9
Bagian yang dapat dimakan (g) 53,0 53,0 53,0

Sumber : Thieme dalam Ketaren (1987)

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Pengertian Keanekaragaman Hayati


Ciri-Ciri Kelapa

Pada tanaman yang biasan beradaptasi dengan baik di area berpasir seperti pantai ini mempunyai ciri-ciri umum yang mudah dikenali, diantara yaitu:

  1. Pohon terdiri dari batang tunggal, akar berbentuk serabut dengan struktur yang tebal dan berkayu, berkerumun membentuk bonggol.
  2. Batang pohon beruas dan apabila pohon sudah tua, ruas-ruas tersebut akan berkurang, batang kelapa merupakan jensi kayu yang terbilang cukup kuat, namun sayangnya kurang baik untuk dapat menjadi bangunan.
  3. Pada daun kelapa merupakan daun tunggal dengan pertulangan menyirip.
  4. Bunga majemuk dan terletak pada rangkaian yang dilindungi oleh bractea, bunga terdiri dari bunga jantan dan betina. Bunga betina terletak
  5. Daun kelapa merupakan daun tunggal dengan pertulangan menyirip.
  6. Bunga majemuk dan terletak pada rangkaian yang dilindungi oleh bractea, bunga terdiri dari bunga jantan dan betina. Bunga betina terletak di pangkal karangan, sedangkan bunga jantan di bagian yang jauh dari pangkal.
  7. Pada buah kelapa umumnya besar, dengan memiliki diameter sekitar 10 cm hingga 20 cm bahkan bisa lebih. Warna buah kelapa tergantung dari jenis pohonya (dapat berwarna kuning atau hijau), untuk buah yang sudah tua akan berubah warna menjadi coklat.

Manfaat Kelapa

Kelapa merupaka salah satu jenis tanaman serba guna dan mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Seluruh bagian pohon kelapa dapat memberikan manfaat bagi manusia mulai dari akar sampai bagian daun dan tentunya buahnya. Nah berikut ini beberapa manfaat pohon kelapa bagi manusia diantara yaitu:

  • Pada bagian akar yakni dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan bir dan zat pewarna.
  • Pada bagian batang yakni dimanfaatkan sebagai bahan bakau perabotan rumah, mebel, sebagai kayu ataupun kayu bakar.
  • Bagian daun yakni daun kelapa dapat digunakan sebagai bahan pembungkus ataupun dianyam untuk dapat dijadikan atap rumah, sedangkan lidinya biasa digunakan untuk membuat sapu.
  • Bagian bunga yakni menghasilkan cairan yang dikenal dengan nama air nira yang memiliki rasa manis, dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan gula nira ataupun sebagai minuman.
  • Bagian buah yakni untuk bagian ini terdiri dari kulit (sabut), batok, daging kelapa dan air kelapa. Kulit buah (sabut kelapa) sering digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan keset, pada batok kelapa bisa dijadikan arang, buah kelapa untuk konsumsi atau diolah untuk dijadikan minyak kelapa, dan pada air kelapa sebagai penghilang dahaga dan juga bermanfaat sebagai tanaman obat untuk dapat meningkatkan kesehatan pada tubuh.

Proses Pengolahan Kelapa

Kelapa dapat diproses menjadi berbagai produk diantaranya adalah minyak kelapa dan turunannya seperti minyak goreng dan Virgin Coconut Oil (VCO), tepung kelapa, kelapa parut kering, kelapa segar dan olahannya, kopra, nata de coco, santan dan bubuk santan kelapa.


Tepung kelapa dapat diolah menjadi biskuit kelapa, tepung kelapa merupakan daging buah kelapa yang diparut, dikeringkan, dan diproses dibawah kondisi yang higienis untuk konsumsi manusia. Tepung kelapa mengandung sebagian besar minyak dan protein. Proses pembuatan tepung kelapa dapat dilihat pada gambar 1.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Individu Dan Makhluk Sosial


Proses Basah

Proses Basah


Proses Kering

Proses Kering
      Gambar 1. Diagram Alir Proses Pembuatan Tepung Kelapa

Biskuit kelapa merupakan produk pangan hasil pemanggangan yang dibuat dengan bahan dasar tepung terigu, dan tepung kelapa dengan kadar air akhir kurang dari 5%. Biasanya formulasi biskuit dibuat dengan diperkaya bahan-bahan tambahan seperti lemak, gula (ataupun garam) serta bahan pengembang. Biskuit dibuat dengan bermacam-macam jenis, terutama dibedakan atas keseimbangan yang ada antara bahan utama tepung, gula, lemak, dan telur. Kemudian juga bahan tambahan seperti coklat, buah-buahan, dan rempah-rempah yang memiliki pengaruh terhadap cita rasa.


Kualitas biskuit selain ditentukan oleh nilai gizinya juga ditentukan dari warna, aroma, cita rasa, dan kerenyahannya. Kerenyahan merupakan karakteristik mutu yang sangat penting untuk diterimanya produk kering. Kerenyahan salah satunya ditentukan oleh kandungan protein dalam bentuk gluten tepung yang digunakan.


Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan biskuit diantaranya adalah:


  1. Tepung

Tepung adalah suatu bahan pangan yang direduksi ukurannya dengan cara digiling sehingga memiliki ukuran antara 150-300 μm. Tepung memberikan struktur dasar pada quick bran. Biskuit memerlukan tepung dari golongan soft dan weak dengan kandungan protein yang rendah. Biasanya pada pembuatan biskuit digunakan tepung terigu dengan kadar protein 7-8 %(soft). Jenis tepung gandum yang digunkan tergantung pada produk yang akan dibuat, tepung dari soft wheat yang cocok untuk pembuatan biskuit dapat bervariasi dalam kandungan proteinnya yaitu dari 7-7.5 % (untuk cookies) hingga 10% atau lebih (untuk crackers).


  1. Kelapa/ Tepung Kelapa

Tepung kelapa merupakan daging buah kelapa yang diparut, dikeringkan, dan diproses dibawah kondisi yang higienis. Tepung kelapa mengandung sebagian besar minyak dan protein.


  1. Telur

Penambahan telur dalam pembuatan produk-produk biskuit, mempunyai fungsi:

  • menyumbangkan warna, 2) menambah cita rasa, 3) sebagai bahan pengempuk dan
  • menambah nilai nutrisi. Sifat telur yang paling penting yaitu kemampuan pembuihan, emulsifikasi, dan koagulasi.

  1. Bahan Pengembang

Bahan pengembang adalah bahan yang mampu menghailkan gas karbondioksida (CO2) sehingga dapat mengembangkan butter maupun dough hingga mencapai ukuran yang semestinya selama proses pemanggangan.


Bahan pengembang yang banyak digunakan dalam pembuatan biskuit adalah tepung soda kue (NaHCO3). Penggunaan yang luas dari sodium bikarbonat sebagai bahan pengembang didasarkan pada harga yang murah, tidak beracun, mudah penggunannya, relatif tidak terasa dalam produk akhir dan memiliki kemurnian tinggi.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Pengertian Dan Tujuan Millennium Development Goals (MDGs) Indonesia


  1. Air

Air mempunyai sifat yang nyata terhadap sifat-sifat adonan, air dalam adonan selain berfungsi untuk melarutkan garam, juga membantu menghasilkan adonan yang homogen. Air juga berfungsi untuk membasahi pati dan protein tepung yang nantinya dapat membentuk kerangka dalam adonan. Air dianggap sebagai agensia pengeras, karena bergabung dengan protein dari tepung dan membantu dalam pembentukan gluten.


  1. Garam

Garam yang digunakan adalah garam yang mengandung iodium. Efek penambahan garam dalam adonan secara umum adalah meningkatkan warna remahan dan butiran kue. Selain itu, penambahan garam dalam pembuatan adonan biskuit biasanya berfungsi untuk menambah cita rasa dan meningkatkan aroma, memperkuat kekompakan adonan dan memperlambat pertumbuhan aroma, memperkuat kekompakan adonan dan memperlambat pertumbuhan jamur pada produk akhir. Penambahan garam pada adonan juga ditentukan sesuai dengan takaran (formula) yang ada untuk pembuatan satu kali adonan.


Proses pembuatan biskuit secara garis besar terdiri dari pencampuran (mixing), pembentukan (forming) dan pemanggangan (bucking). Tahap pencampuran bertujuan meratakan pendistribusian bahan-bahan yang digunakan dan untuk memperoleh adonan dengan konsistensi yang halus. Adonan yang diperoleh selanjutnya dicetak sesuai dengan bentuk dan ukuran yang diinginkan.

Adonan biskuit dibentuk dengan lembaran-lembaran dan dipotong-potong dengan pisau pemotong atau alat pencetak biskuit. Adonan yang telah dicetak selanjutnya dipanggang dalam oven. Pemanggangan merupakan hal yang penting dari seluruh urutan proses yang mengarah pada produk yang berkualitas. Suhu oven untuk proses pemanggangan tergantung pada jenis, bentuk dan ukuran dari produk yang dibuat dan dijaga sifat-sifat dari bahan-bahan penyusunannya. Pada umumnya suhu pemanggangan biskuit antara lain 218-232 °C dalam waktu 15-20 menit.


Jenis-Jenis Produk Olahan Kelapa

Produk-produk olahan kelapa diantaranya adalah sebagai berikut:


  • Minyak Kelapa

Minyak kelapa merupakan bagian yang paling berharga dari buah kelapa dan banyak digunakan sebagai bahan baku industri atau sebagai minyak goreng. Minyak kelapa dapat diekstraksi dari daging buah kelapa atau daging kelapa yang dikeringkan. Kandungan minyak pada kopra umumnya 60 – 65%, sedangkan daging buah kelapa sekitar 43%. Minyak kelapa merupakan ester dari gliserol dan asam lemak.


  • Nata de coco

Nata de coco adalah krim yang berasal dari air kelapa. Krim ini dibentuk oleh mikroorganisme Acetobacter xylinum melalui proses fermentasi. Mikroorganisme ini membentuk gel pada permukaan larutan yang mengandung gula. Bakteri Acetobacter xylinum dapat tumbuh dan berkembang membentuk nata de coco karena adanya kandungan air sebanyak 91,23 %, protein 0,29 %, lemak 0,15 %, karbohidrat 7,27 %, serta abu 1,06 % di dalam air kelapa. Selain itu, terdapat juga nutrisi-nutrisi berupa sukrosa, dektrose, fruktose dan vitamin B kompleks yang terdiri dari asam nikotinat 0,01 ug, asam pantotenat 0,52 ug, biotin 0,02 ug, riboflavin 0,01 ug dan asam folat 0,003 ug per ml. Nutrisi-nutrisi tersebut merangsang pertumbuhan Acetobacter xylinum untuk membentuk nata de coco.


  • Cuka Air Kelapa

Memproduksi cuka dari air kelapa membutuhkan penambahan gula sebesar 10-12%, karena kandungan gula yang rendah pada air kelapa (mengandung 2.6% gula). Fermentasi cuka dimulai pada saat terbentuk 5% etanol pada air kelapa namun hal ini akan sedikit mengalami masalah Halal jika pada awalnya air kelapa disengaja difermentasikan untuk menghasilkan etanol (alkohol). Cara lain adalah dengan memberi starter (Acetobacter acetil) secara langsung tanpa melakukan tahap fermentasi alkohol terlebih dahulu, sehingga fermentasi alkohol spontan yang terjadi dapat langsung terfermentasi menjadi asam asetat.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : “Objek Biologi” Pengertian & ( Macam – Tingkatan )


  • Kecap Air Kelapa

Air kelapa merupakan bagian dan buah kelapa yang mempunyai kandungan nutrisi/zat gizi cukup lengkap bagi kesehatan manusia. Pembuatan kecap di Indonesia kebanyakan dilakukan secara tradisional yaitu dengan fermentasi oleh kapang. Menurut Standar Industri Indonesia (SII No. 32 th 1974), kecap adalah cairan
kental yang mengandung protein yang diperoleh dari rebusan kedelai yang telah diragikan dan ditambahkan gula, garam serta rempah-rempah. Keuntungan pembuatan kecap dan air kelapa antara lain prosesnya lebih cepat dan lebih mudah dan pada pembuatan kecap dan kedelai.


  • Kelapa Parut Kering

Kelapa parut kering merupakan irisan-irisan/ parutan/ potongan-potongan kecil daging buah kelapa yang telah dikeringkan melalui suatu proses hygienis untuk digunakan sebagai bahan makanan. Bentuk hasil parutan dapat bermacam-macam tergantung pada tujuan pemakaian dan dapat pula dilakukan penambahan gula atau tanpa penambahan gula.


Produk ini dioleh dalam berbagai ukuran yaitu extrafine, fine (macaroon), medium, dan coarse, dengan bentuk potongan shreds dan sliced. Masing-masing jenis produk dalam penggunaan selanjutnya berbeda-beda, tetapi secara umum komposisi kimianya sama. Komposisi kimia kelapa parut kering adalah kadar air 2 persen, lemak 67.5 persen, karbohidrat 5.9 persen, mineral 2.4 persen, serat 3.9 persen, protein 9.3 persen dan pentosan 8.9 persen.


Daftar Pustaka:

  1. Ahmad, Usman dan Sutrisno.  2008. Pengolahan Kelapa. Departement pertanian Institut Pertanian Bogor.
  2. Anonim. 2006. Aneka Hasil Olahan Kelapa. Diakses melalui EbookPangan.com. pada tanggal 25 September 2016.
  3. Anonim. 2008. Budidaya Kelapa (Cocos nucifera L.). Diakses melalui   nad.litbang.pertanian.go.id pada tanggal 25 September 2016.
  4. Asian and Pacific Coconut Community (APCC). 2002. Cocotech meeting, Thailand.
  5. Direktorat Jenderal Perkebunan Kementrian Pertanian. 2013. Dukungan Pascapanen dan Pembinaan Usaha: Pedoman Teknis Peralatan Penanganan Pascapanen Tanaman Perkebunan.
  6. Ketaren, S. 1986. Minyak dan Lemak Pangan. Universitas Indonesia Press. Jakarta.
  7. Hariyadi. 2009. Panen dan Pengolahan Hasil Kelapa.
  8. Maltz, S, A. 1992. Cookie and Cracker Technology. AVI Publishing Company Inc. London.
  9. Palungkun, R., 2004. Aneka Produk Olahan Kelapa. Penebar Swadaya. Jakarta.
  10. Rindengan, B., A. Lay., H. Novarianto., H. Kembuan dan Z. Mahmud. 1995. Karakterisasi Daging Buah Kelapa Hibrida Untuk Bahan Baku Industri Makanan. Laporan Hasil  Penelitian. Kerjasama Proyek Pembinaan Kelembagaan Penelitian Pertanian Nasional, Badan Litbang. 49 hal.
  11. Rindengan, B dan Novarianto, H. 2004. Pembuatan dan Pemanfaatan Minyak Kelapa Murni. Penerbit Swadaya. Jakarta.
  12. Suhardiyono, L. 1988. Tanaman Kelapa, Budidaya dan Pemanfaatannya. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
  13. Winarno, F.G. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Demikialah pembahasan mengenai Kelapa adalah – Pengertian, Komponen, Ciri, Manfaat, Proses & Jenis Produk semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂