Contoh Globalisasi Dalam Bidang Budaya

Globalisasi sangat mempengaruhi sekali, hampir dari segi aspek yang ada di masyarakat yang termasuknya dari aspek budaya. Sebuah kebudayaan bisa diartikan sebagai nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang sangat dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Baik nilai-nilai maupun persepsi yang berkaitan dengan segi aspek-aspek kejiwaan ( psikologis ) yakni apa yang terdapat dalam alam pikiran.

Contoh-Globalisasi-Dalam-Bidang-Budaya

Dari segi aspek-aspek kejiwaan ini hal yang menjadi sangat penting yang artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Yang merupakan salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang ialah kesenian yang merupakan subsistem dari kebudayaan.

Contoh Globalisasi Dalam Bidang Budaya

Inilah berbagai macam contoh dari Globalisasi dalam bidang budaya sebagai berikut :

  1. Meningkatnya Imigrasi

Bukan hal yang aneh lagi apabila setiap tahunnya di Indonesia sendiri kedatangan jutaan orang asing yang termasuk turis asing didalamnya. Tentunya dengan demikian mereka membawa budayanya masing-masing dan kita hatus dapat menyaring budaya yang masuk.

  1. Pengaruh Dari Mode-Mode Luar Negeri

Yang salah satu contoh globalisasi dalam bidang budaya ialah masuknya mode-mode luara negeri ka indonesia saat ini mode-mode yang sedang trand di Indonesia ini ialah mode-mode dari negara Korea, Jepang dan Amerika Serikat.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Faktor Penyebab Terjadinya Globalisasi

  1. Berkembanganya Budaya Asing

Budaya asing yang berkembang di Indonesia tidak dapat lagi dihindari yang salah satunya misalnya ialah budaya Kpop dari Korea Selatan, untuk sisi dari nilai positifnya kita optimalkan dan dari sisi negatifnya harus kita buang jauh-jauh dari tanah air kita.

  1. Tersingkirnya Kebudayaan Nasional

Dalam contoh lain dari globalisasi budaya yang sangat sekali disayangkan ialah lunturnya kebudayaan-kebudayaan asli Indonesia, tidak sedikit masyarakat Indonesia yang memiliki kecenderungan lebih suka dengan budaya-budaya asing.

  1. Terjadinya Pertukaran Budaya

Yang merupakan salah satu hal yang positif bagi Indonesia dalam globalisasi ialah terjadinya pertukaran budaya antara Indonesia dengan negara-negara lain. Dengan hal ini semakin meningkatkan eksistensi kebudayaan Indonesia dimata Internasional.

Dampak Globalisasi Dalam Bidang Budaya

Berikut ini terdapat 2 dampak globalisasi dalam bidang budaya, terdiri atas:

1. Dampak Positif Globalisasi dalam Bidang Budaya

Terdiri atas:

  • Kemudahan dalam Pertukaran Budaya Internasional

Kemajuan teknologi dan pendidikan di era globalisasi menjadi pemicu dalam pertukaran budaya di negara seluruh dunia. Kini kita dapat melihat dan mempelajari kebudayaan dari seluruh dunia hanya melalui media internet tanpa harus pergi ke luar negeri. Mudahnya akses bepergian ke luar negeri juga bisa menjadi pemicunya, seperti orang dari luar negeri yang datang ke Indonesia dan membawa serta kebudayaan dan kesenian dari negara asalnya. Orang tersebut bisa memperkenalkan kebudayaan dan keseniannya ke masyarakat Indonesia dan jika kebudayaan atau kesenian tersebut cocok dengan masyarakat Indonesia dapat memicu terjadinya akulturasi budaya.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : “Globalisasi Terhadap Nasionalisme” Pengaruh & ( Membuka Peluang )

Pertukaran pelajar di dunia pendidikan juga bisa menjadi media pertukaran dunia di seluruh dunia. Pelajar yang berkesempatan ke luar negeri bisa mengajarkan kebudayaan atau kesenian dari negara asalnya, sekaligus mempelajari kebudayaan dan kesenian dari negara lain. Tentu hal semacam ini bisa memberikan dampak melek budaya bagi setiap orang dan bisa menumbuhkan sikap toleran antar umat manusia. Dengan adanya sikap toleran tentu akan menumbuhkan rasa solidaritas antar bangsa di dunia.

  • Menjunjung Tinggi Pelaksanaan HAM

Pemikiran masyarakat yang maju di era globalisasi ini membuka pikiran akan kepedulian terhadap kasus-kasus kekerasan Hak Asasi Manusia (HAM) di berbagai belahan dunia, seperti kasus kekerasan di negara-negara afrika. Selain itu, pelbagai konflik di planet bumi yang dilatarbelakangi oleh perebutan wilayah dan sumber daya alam menjadi pemicu kepedulian dalam hal kemanusiaan, karena konflik-konflik tersebut memakan korban jiwa yang tidak sedikit.

Hal ini mendorong solidaritas dari pelbagai negara untuk mewujudkan pengakuan HAM bagi seluruh manusia di seluruh dunia tanpa terkecuali, baik di negara maju maupun negara berkembang. Hadirnya globalisasi seakan menghubungkan seluruh bangsa dan negara menuju ke sebuah tatanan kehidupan baru yang bercita-cita mewujudkan perdamaian dunia.

  • Memicu Pembaharuan Kesenian

Hadirnya pelbagai tontonan dan hiburan baru yang lebih modern di era globalisasi berimbas pada redupnya kesenian-kesenian tradisional, khususnya kesenian di Indonesia. Minat masyarakat yang menurun disebabkan oleh pengaruh budaya luar yang lebih diminati dan kebosanan masyarakat akan hiburan tradisional di Indonesia. Tentu hal ini menjadi masalah besar bagi pelaku kesenian di Indonesia karena perlahan dapat mematikan kegiatan seni tradisional di Indonesia. Namun demikian, redupnya eksistensi kesenian tradisional di Indonesia menjadi pemicu bagi beberapa pelaku seni di Indonesia untuk melakukan pembaharuan bagi kesenian tradisional di Indonesia.

Pembaharuan kesenian pun sangat beragam, tergantung dari siapa pelakunya, misalnya musik gamelan yang dipadukan dengan musik modern atau orkestra, tari-tari tradisional yang dikemas ulang dengan pemangkasan alur cerita, penyegaran kostum, dan pembaharuan gerak yang diadaptasi dari gerak tari tradisional, serta pertunjukan wayang yang memadukan sisi tradisional dan teknologi. Perkembangan zaman tentu harus disikapi dengan bijak oleh pelaku seni di Indonesia, karena jika tidak mengikuti perkembangan zaman, maka pelaku seni tersebut akan meredup dengan sendirinya.

  • Mendorong Penyetaraan Gender

Majunya pola pikir manusia di era globalisasi mendorong terciptanya kesetaraan gender di masyarakat. Wanita yang awalnya selalu dinomorduakan dalam kehidupan, kini sudah mendapat pengakuan. Penyetaraan gender menjadi isu sosial yang positif dari dampak globalisasi di bidang sosial budaya. Wanita kini tidak lagi dipandang sebelah mata dan tidak hanya dipandang sebagai objek, melainkan wanita mempunyai peran yang sama dengan pria dalam kehidupan sehari-hari. Penyetaraan gender ini memicu wanita untuk berkarya dan berkarir dengan leluasa. Bahkan, wanita kini bisa menjadi kepala daerah maupun presiden, sebagai contoh beberapa negara berkembang di asia tenggara, termasuk Indonesia, pernah dipimpin oleh presiden wanita.

  • Sektor Pariwisata Semakin Berkembang

Globalisasi memberi dampak positif bagi sektor pariwisata, karena dengan kemajuan teknologi pariwisata dapat dipromosikan dengan mudah, cepat dan murah. Tentu dengan promosi berbasis teknologi bisa mendatangkan wisatawan dengan mudah, baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Selain itu, berkembangnya sektor pariwisata disebabkan oleh masyarakat sekitar yang sadar akan potensi wisata.

Di Indonesia, masyarakat di sekitar tempat wisata biasanya membentuk kelompok sadar wisata (pokdarwis) yang mengelola dan menjaga tempat pariwisata. Masyarakat tersebut sadar bahwa pariwisata bisa menjadi penunjang ekonomi bahkan bisa menambah pendapatan negara.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Globalisasi Adalah

2. Dampak Negatif Globalisasi dalam Bidang Budaya

Terdiri atas:

  1. Munculnya Sikap Individualisme, Konsumtif dan Matrealis

Pengaruh globalisasi di bidang sosial budaya memunculkan pelbagai sikap buruk manusia, seperti sikap individualisme, konsumtif dan matrealis. Perkembangan zaman memicu manusia untuk bekerja keras agar bisa mendapatkan uang untuk bertahan hidup, hal ini memicu munculnya sikap individualisme bagi setiap orang. Tentu sikap ini menghilangkan semangat gotong royong dan sifat kekeluargaan yang dimiliki oleh manusia sebagai makhluk sosial. Sikap konsumtif dan matrealis akibat dari pengaruh luar juga dapat merugikan manusia itu sendiri, akibatnya manusia hanya akan mementingkan segala hal dari segi keuntungannya saja.

  1. Lunturnya Nilai-Nilai Keagamaan

Sikap individualisme, konsumtif dan matrealis yang terbentuk akibat dari dampak negatif globalisasi memungkin nilai-nilai keagamaan tidak lagi diutamakan. Sibuknya kegiatan manusia di zaman modern ini juga bisa menghambat mereka untuk beribadah. Manusia-manusia di dunia dituntut untuk berkompetisi agar bisa bertahan hidup di dunia, bahkan konflik-konflik di dunia yang dilatarbelakangi perebutan kekuasaan sering terjadi pembantaian manusia tidak berdosa yang mengesampingkan nilai keagamaan dan nilai kemanusiaan.

  1. Pudarnya Nilai-Nilai Budaya Lokal

Hadirnya pengaruh budaya luar di sebuah negara dapat mempengaruhi pudarnya nilai-nilai budaya lokal di negara tersebut. Misalnya tata krama dan sopan santun yang menjadi nilai budaya di Indonesia, kini sudah dipinggirkan oleh pemuda-pemuda bangsa, karena gencarnya pengaruh budaya barat yang meracuni pemuda bangsa. Selain itu, akibat dari globalisasi di bidang sosial budaya, baju-baju adat yang menjadi ciri khas suku bangsa di pulau Jawa sudah jarang digunakan karena dianggap kuno dan tidak menarik, sementara orang-orang kini lebih suka berdandan mengikuti fashion dari artis yang dikagumi.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Pengertian Globalisasi Menurut Para Ahli

  1. Hilangnya Kesenian Tradisional

Berkurangnya minat masyarakat terhadap kesenian tradisional bisa menjadi penyebab kesenian tradisional mati dan hilang. Hadirnya hiburan baru dan modern dirasa lebih menarik perhatian masyarakat, sementara kesenian tradisional yang tidak melakukan pembaharuan akan dirasa membosankan dan tidak diminati lagi. Akibatnya, sebuah kesenian tradisional akan mati dan tidak dipentaskan karena kurangnya modal untuk menghidupi kesenian tradisional tersebut. Tentu hal ini perlu menjadi perhatian bagi kita semua untuk lebih mencintai budaya dan kesenian lokal, dan tidak perlu menunggu negara tetangga mengklaim kesenian lokal agar kita menjadi latah dalam mencitai budaya dan kesenian lokal.

  1. Rusaknya Moral Masyarakat

Pengaruh buruk dari luar yang selalu dipertontonkan di media internet dan televisi dapat dengan mudah diakses oleh semua orang dan dapat mempengaruhi orang yang melihatnya. Sebagai contoh di era yang serba modern ini gaya hidup masyarakat Indonesia banyak yang meniru gaya hidup orang barat, padahal gaya hidup tersebut tidak semuanya sesuai dengan norma di masyarakat.

Banyak orang-orang di Indonesia yang meniru budaya barat, seperti seks bebas, alkohol dan narkoba. Tentu hal ini sangat merugikan bagi orang tersebut dan juga dapat merugikan negara. Pemuda bangsa saat ini perlu mendapatkan perhatian khusus karena kemajuan zaman dapat menimbulkan dampak negatif yaitu merusak moral masyarakat.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Globalisasi Di Bidang Politik – Pengertian, Dampak, Pengaruh Dan Contohnya

Demikianlah pembahasan mengenai 15 Contoh dan Dampak Globalisasi Dalam Bidang Budaya ini semoga dengan adanya ulasan tersebut bisa menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.